#perjalananNanggung Malang dan Menghidupi Hidup

Selain makeup, saya suka sekali pergi-pergi naik motor. Kemanapun, walaupun abis itu badan rasanya remuk, tapi touring membuat saya menghidupi hidup.

Biasanya di rumah tinggal makan, tidur, jalan-jalan, tetapi touring mengajarkan saya bahwa hidup itu perjuangan,  meleng dikit aja bisa bahaya. Bayangkan kamu naik motor/mobil di jalan lintas provinsi, banyak truk, bis, kontainer yang lewat di kanan kiri. Kehilangan satu detik konsentrasi aja bisa bikin nyawa melayang.

Bertemu dengan banyak bentuk kemajemukan masyarakat, pengalaman baru. Ah saya cinta touring bagaimanapun juga bentuknya.

Minggu 23 Desember 2012, tanpa perencanaan matang sebelumnya, iye 22 malem baru nyeplos yuk ke malang, saya dan dua teman saya pergi ke malang. Saya sendiri naik motor tercinta saya, betty. Dua teman saya juga naik motor. Bener-bener nekat kata saya, di kantong masing-masing cuman ada Rp 300.000, eh saya cuman Rp 200.000.

Berangkat dari solo pukul 12.00 dan sampai di ngawi pukul 14.50.



Hal terbodoh saat itu, saya baru sadar lupa bawa charge kamera. Sedangkan baterai tinggal dikit :|

Kondisi saat itu, Radit tangannya terkilir, Bayu butuh Proman, saya kebelet pipis :|

Setelah beristirahat di indomaret kurang lebih 30 menit, kami melanjutkan perjalanan. Pukul 14.30 Radit mengajak berhenti untuk sholat.

Setelah itu kami berjanji tidak akan berhenti sampai di Malang. Tapi bohoooong, tetep aja kok ada berhenti singkat untuk sholat, makan, dan para pria mencari rokok -_-

Kami sampai di malang pukul 00.00, setelah sebelumnya mencari penginapan di songgoriti. Calonya banyak bangets, dan hampir saja malam itu kami nggak dapet kamar karena sudah full semua. Dapet sebiji, itupun harganya digorok Rp 150.000 semalem. Gapapalah, daripada kami harus nginep di pinggir jalan.

Kondisi badan saat itu semuanya tidak fit, sakit. Badan pegel semua. Emosi sedang dipuncak-puncaknya. Daerah yang dilalui suhunya berubah-ubah membuat kami terkena gejala flu. Segera malam itu kami tidur setelah sebelumnya para pria minum tolak angin  dan saya minum suplemen.

Keesokan harinya, kami baru sadar. Pemandangan dari kamar indah banget.

Subhanallah,inilah hidup yang menghidupi hidup.

Hawanya dingin bangeeets. Jam 10 kami memutuskan check out karena batasnya memang jam segitu. Yang saya denger sih jam 12 mau dipake "short time". Memang di kawasan songgoriti terkenal dengan esek-eseknya.

Penginapan kedua tidak lebih baik dari penginapan pertama, hanya saja kasurnya spring bed. Harganya permalam seharusnya Rp 50.000, karena weekdays jadilah Rp 100.000.

Hari itu kami pergi ke jatim park 1, BNS, dan alun-alun kota Batu. Ada beberapa foto yang mencerminkan kebahagiaan kami selama di Batu.

Hahahaha, lucu yah.. Sayangnya selama di BNS dan alun-alun kami nggak sempat foto.

Keesokan harinya kami pulang pukul 10.00. Sampai solo pukul 19.00. Kenapa perjalanannya lebih singkat saat pulang yah?

Samapi solo, para pria menawari untuk nongkrong-nongkrong terlebih dahulu., lagipula badan tidak berasa capek. Tapi saya sudah kangen rumah. Jadi maaf boys, saya mo pulang aja.

Sesampainya dirumah, mamapapa kaget karena mereka taunya saya ke jogja *jangan ditiru*. Tapi tetep kok saya nggak dimarahi. Cemilan dan oleh-oleh saya diambil merekaaaa. Gapapa lah, memang saya beli buat keluarga juga sih. hihihi..


Selesai sudah cerita saya tentang touring ke Malang. Kamu ada cerita tentang jalan-jalan atau touring? Yuk bagi sama saya...