Kamis, 25 Juni 2015

Review Makeup Revolution Salvation Lip Lacquer Keep Trying For You

Halo semuanya, apa kabar?

Kali ini saya bakalan review salah satu liquid lipstick yang beredar di pasaran, yaitu Makeup Revolution Salvation Lip Lacquer shade Keep Trying on you. Namanya panjang banget jadi di review nanti saya bakalan menyingkat namanya jadi MUR ya.

MUR sendiri merupakan salah satu brand makeup dari UK yang berdiri pada tahun 2014, yang mengklaim produk mereka cruently free. Harga produk mereka sendiri cukup affordable mulai dari 1 Pound, mirip-mirip sama MUA gitu lah. Katanya sih brand ini yang mendirikan adalah bekas karyawan MUA yang keluar kemudia memutuskan untuk membuat sebuah brand sendiri dengan konsep yang hampir mirip. Tapi nggak tau juga sih, itu cuman gosip-gosip yang beredar di forum aja, cuman emang beneran mirip sih produk sama konsep harga nya.

Saya cuman punya 1 jenis produk mereka yakni si salvation lip lacquer ini. Mereka menamai masing-masing shade ini dengan perasaan. Seriusan, punya saya yang merah dinamai keep trying for you. Ada juga keep crying for you, keep flying for you, you took my love, dan perasaan lainnya. Saya sampai mikir, yang bikin pasti lagi galau waktu mau ngasih nama buat shade lipstiknya. Mungkin lipstik ini juga cocok buat kamu yang mau ngasih kado ke gebetan , pacar atau mantan pacar. Kalau saya bakalan ngasih shade you took my love ke mas anu, kalau kamu gimana?

Their claim sih,
This is your salvation to get perfect matte lips that are touch proof. A long lasting lip gloss that goes on as a liquid and dries to a highly pigmented, bold matte finish which stays in place for hours! 
tahan dari sentuhan, long lasting, matte, highly pigmented, stay in place for hours. Mari kita buktikan bersama-sama!

Kemasan

Lipstik ini dibungkus dengan kardus yang cantik banget warnanya, emas dan keliatan mewah serta mahal. Di pinggirannya ada lubang yang menunjukan warna si lipstik.


Bentuk lipstik ini sendiri sama seperti kebanyakan liquid lipstik lainnya, tabung panjang. Bahan beningnya terbuat dari plastik dengan tutup hitam dan tulisan yang berwarna gold. Saya suka sih, sayangnya warna goldnya kalau di taruh di makeup case dan tergesek bakalan ilang gitu. Cara membukanya seperti liquid lipstick lainnya, diputar karena dia memiliki tutup ulir.



Aplikatornya juga normal, tidak ada bentuk unik kayak hati atau apa, dan termasuk bagus untuk lipstick seharga 3 pound.




Swatch, Pigmentasi dan Tekstur


Shade keep trying for you sendiri merupakan warna true red dengan blue based. Saat pertama kali dioleskan, lipstik ini berbentuk gel yang creamy (?) bukan cair seperti la splash atau lime crime. Setelah beberapa menit, dia akan menjadi matte velvet. Menurut saya sendiri lipstik ini cukup lama untuk menjadi matte jika dibandingkan dengan liquid lipstik lain. Tetapi ini pertanda baik menurut saya, sebab kandungan alkoholnya termasuk sedikit. Sehingga tidak membuat bibir semakin kering.



Pigmentasinya sendiri cukup bagus, dia mampu menutup bibir saya yang pigmented. Maafin bibir saya yang kering akibat kurang di anuin  puasa dan dehidrasi. Tekstur liquid lipstik cenderung memperjelas bibir kamu yang kering.Selain itu, lipstik ini cenderung bikin kering bibir kamu tapi nggak separah la splash. Saran saya kalau mau pakai lipstik macam ini, pakai lip balm dulu selama beberapa menit kemudian serap lip balmnya dengan tissue agar tidak glossy dan baru pakai lipstik ini.

Setelah dipakai di bibir, MUR ini akan berasa ada lapisan diatas bibir. Semacam lapisan tipis yang susah buat dihilangkan. Nggak seringan lipstik biasa yang enggak cair. Menurut saya sendiri kurang nyaman dan bikin gatel buat ngilanginnya.



Untuk wajah sawo matang khas Indonesia seperti saya, warna merah dari shade ini akan mencerahkan wajah seketika. Saya suka pakai red lips ini ketika sedang terburu-buru dan nggak sempet dandan. Tinggal pakai lipstik ini dan voilaa udah pop out seketika. Cuman memang sih, warna merah akan membuat kamu terlihat dewasa beberapa tahun dibandingkan usia sebenarnya, cuman ini nggak menghalangi saya buat pakai red lips. Ingat, bibir kamu adalah punya kamu. dan bebas kamu mau apain aja tanpa peduli apa kata orang lain.







Ketahanan


Whoops, ini yang paling penting dari sebuah liquid lipstick, daya tahannya. Tanpa makan dan minum, lipstick ini nggak bakalan ilang. Tapi ketika kamu makan, dia bakalan hilang bagian dalamnya. Mending kalau hilangnya hanya warnanya saja, tapi hilangnya lipstik ini mengelupas, dan kalau kamu mau reapply lipstik ini harus kamu hapus dan pakai lagi dari awal kalau mau hasil yang bagus.

foto dibawah ini ketika saya siram dengan air kemudian saya usap dengan tangan,



dan dibawah ini foto bibir saya setelah makan kurma yang sengaja saya makan secara bar-bar kemudian saya minum air putih dengan gelas dan saya jilati bibir saya. 



Buat kamu yang bingung dan takut kalau si MUR bakalan susah dihilangkan, santai aja cukup dengan makeup remover yang oil based. Saya memakai maybelline makeup remover yang warnanya biru itu dan langsung ilang kok. Yang jelas sih nggak sesusah ngilangin mantan dari pikiran.


Buat yang udah sering baca blog saya pasti tau kalau saya cari lipstik yang kissprof dan waterprof, dan karena sekarang di pasaran sudah banyak brand yang mengeluarkan liquid lipstick seperti itu, saya bahagia bangets! Jadi kalau abis ciuman renang, nggak usah touch up lipstick lagi.

Kesimpulan


MUR ini kurang begitu tahan lama jika kamu suka makan kayak saya. Lipstik ini cocok untuk pemula yang mencari liquid lipstick dibawah 100ribu. Coba dulu dari yang murah baru yang mahal say. Lipen ini punya hubungan love but hate sama saya, kadang saya sukaaa banget kadang nggak suka sampai mau saya buang. Moody banget, kayak yang pakai. Teksturnya yang akan memperjelas bibir kamu kalau kering tapi kalau bibir kamu lagi bagus, lipstik ini bakalan cantik banget.

Harga : 3 pound, sampai di indonesia 85-100an ribu. 
nilai : 7/10
repurchase? Enggak. 





Sekian review saya, semoga membantu buat kamu untuk memilih liquid lipstick. Btw next saya bakalan review bourjois rouge velvet. Stay tune di blog saya! :D



Rabu, 24 Juni 2015

Cara Merawat Ombre Hair dan Rambut yang di Warnai

halo semuanya,

Saya mengucapkan selamat puasa untuk yang menjalankan. Semoga lancar sampai nanti lebaran ya! :D

kali ini saya mau cerita sedikit soal rambut saya. Dari kelas 5 sd, saya udah jarang banget pakai warna rambut hitam, biasanya cokelat atau merah kecokelatan. Setelah beberapa tahun, dari SMA sampai awal kuliah saya tobat pakai warna macem-macem dan stay pakai warna hitam, sampai semester 4 dikala stres dan bosan, lantas secara spontan saya merubah warna rambut saya jadi ombre hijau, merah dan biru!

Semuanya saya lakukan sendiri di rumah, karena saya nggak betah disuruh diem aja di kursi salon. Sedangkan kalau dirumah bisa saya selingi dengan masak, makan atau nonton film sambil tidur-tiduran (bantalnya saya lapisi perlak atau plastik).

Pertama kali, rambut saya berwarna hijau. Sebenarnya tekstur rambut saya yang tipis dan nggak lurus kurang cocok dengan warna rambut yang muda karena akan membuatnya terlihat seperti sapu ijuk. Tapi karena ini rambut saya sendiri, dan saya bebas mau ngapain aja jadilah tetep saya lakuin.




yang kedua warna rambut saya biru tua,



terus yang ketiga semacam orange kemerah-merahan tapi saya nggak suka jadi jarang saya foto. 

Tentang hair dye atau ombre warna yang ajaib, ada beberapa tips antara lain : 

1. Touch up setiap bulan. Biasanya mereka bertahan hanya kurang dari 2 bulan. Punya saya waktu warna hijau hanya 3 minggu kemudian luntur jadi warna bleachingnya (golden). jadi setiap 1 bulan sekali sebaiknya kamu touch up warnanya agar tetap seperti apa yang kamu mau. 

2. Gunakan Shampoo khusus. Agar warna tidak mudah luntur, gunakan shampo yang disesuaikan untuk rambut yang diwarnai. 

3. Pakai conditioner sehabis menggunakan shampo agar rambut tetap lembut. 

4. Pakai hair mask. Selain menggunakan conditioner, jangan lupa merawat rambut kamu dengan hair mask seminggu 2 kali, bisa dirumah atau di Salon. Kalau saya sih pilih dirumah karena lebih fleksibel waktunya. 

5. Pakai serum dan tonic setelah keramas. Setelah keramas saya menggunakan serum dan tonic rambut agar rambut dan kulit kepala tetap sehat. 

6. Jangan sering menggunakan catokan atau hair dryer. Jadi pengalaman saya waktu sehabis warna hijau itu saya pakai hairdryer dan nggak pakai serum, jadilah rambut saya yang waktu warna biru itu jadi kasaaaar banget. 

7. Dan yang paling penting jangan pakai shampo anti dandruff, soalnya dia bikin makin cepet luntur warnanya. 



Sekarang, warna rambut saya biru dongker tapi perlahan luntur jadi abu-abu kebiru-biruan. Kayak warna rambut nenek yang lagi ngehits sekarang tapi versi gagal. Mungkin next saya bakalan nyobain warna pink fuschia atau ungu. Atau mungkin temen-temen punya saran untuk saya?